Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Nganjuk, Ini Kata Anggota DPR RI
Program MBG resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 lalu dan secara bertahap akan menjangkau berbagai
Rokan Hilir, Riau (17/10) – Anggota Komisi IX DPR RI, Maharani mengingatkan bahwa kerjasama lintas sektor jadi kunci kesuksesan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program MBG membutuhkan kerjasama yang solid mulai dari pemerintah pusat, daerah, swasta, hingga masyarakat. Program MBG merupakan terobosan baru pemerintah yang wajib didukung bersama untuk melahirkan generasi yang cerdas dan sehat.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Maharani saat sosialisasikan program MBG di Kabupaten Rokan Hilir, Kamis (16/10). Sebagai wakil rakyat, Maharani menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada kebijakan nasional, tetapi juga pada partisipasi aktif pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengawal pelaksanaannya.
“Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sangat penting. Kita ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia, termasuk di Rokan Hilir, mendapatkan haknya atas gizi yang layak,” ucap Maharani.
Partisipasi aktif dari masyarakat, mulai dari sekolah, tenaga kesehatan, hingga tokoh masyarakat lokal, diharapkan mampu memperkuat sistem pengawasan pangan yang partisipatif dan menyeluruh. Melalui sinergi ini, diharapkan lahir generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif, sebagai pondasi kuat dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
MBG tidak hanya bertujuan untuk mencegah stunting dan gizi buruk sejak masa kehamilan hingga usia pertumbuhan anak, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya konsumsi pangan yang aman dan bergizi.
Program MBG juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal. Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Setiap harinya, ribuan porsi makanan disiapkan di dapur yang dikelola oleh tenaga kerja dari masyarakat sekitar.
Setiap dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional. Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Satu SPPG akan menyerap 45 - 50 petugas untuk menyiapkan makanan.
Selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengelolaan limbah di setiap dapur MBG dengan ketat.