Kartini Media
Ilustrasi konsumsi gula bisa menjadi pemicu tantrum. Foto: Freepik

Anak Tantrum Bisa Jadi Akibat Konsumsi Makanan Ini, Berikut Daftarnya!

Mood anak bisa mendadak berubah menjadi tantrum. Tantrum adalah kondisi saat anak meluapkan emosi dengan cara menangis kencang, berguling-guling di lantai, bahkan hingga melempar barang.

Tantrum merupakan hal yang normal dalam perkembangan anak, terutama pada rentang usia 1 sampai 3 tahun. Biasanya disebabkan kesulitan anak mengatur emosi dan belum mampu mengkomunikasikan perasaan serta kebutuhan mereka dengan baik.

Mengutip dari FamilyEducation, berikut beberapa gejala tantrum pada anak perlu orangtua ketahui:

  1. Anak sulit berkomunikasi, terutama menyampaikan keinginan kepada orang lebih tua, seperti ayah, ibu, atau kakek neneknya
  2. Anak berteriak atau cenderung meninggikan suaranya
  3. Tindakan fisik, seperti melempar mainan atau barang di sekitarnya, memukul meja, menendang, atau berusaha melukai orang di sekitarnya
  4. Anak sulit ditenangkan dan justru semakin meledak emosi ketika diajak berkomunikasi
  5. Anak tidak bisa mengendalikan emosi sehingga berguling-guling di lantai, menggerakkan anggota tubuh sambil menangis
  6. Anak terlihat sedih dan tidak bersemangat.

Sebagian orangtua mungkin masih bertanya-tanya, apakah makanan bisa memicu tantrum? Jawaban singkatnya adalah benar.

Melansir dari Nutritionist Resource dan berbagai sumber, berikut beberapa makanan penyebab tantrum pada anak:

Gula

Kandungan gula banyak ditemukan pada makanan dan minuman kemasan, seperti biskuit, susu, dan sebotol jus buah.

Selain itu, gula ditemukan dalam mayones, sereal, yoghurt berpotensi dikonsumsi anak.

Mengutip dari Kitchenstewardship, konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan anak tantrum karena kenaikan kadar gula darah memicu perilaku hiperaktif, frustrasi, dan kemarahan.

Makanan Pewarna Buatan

Dikaitkan dengan risiko hiperaktif, ADHD, kecemasan, dan depresi pada anak bisa menjadi pemicu tantrum. Karena itu, orangtua perlu waspada dan cermat membaca label kemasan pada makanan anak.

Produk Susu

Produk susu, mulai dari susu segar, krimer kental manis, yoghurt, dan keju bisa menjadi penyebab anak tantrum.

Pasalnya, beberapa anak mungkin mengalami intoleransi laktosa sehingga mengalami gangguan pencernaan atau masalah kesehatan lain ketika mengonsumsi produk susu.

Bahan Tambahan Pangan

Seperti makanan cepat saji dan MSG bisa menyebabkan perubahan perilaku, termasuk hiperaktif, agresif, kecemasan, dan memicu sakit kepala.

Kondisi tersebut jika dibiarkan bisa menjadi penyebab tantrum pada anak.

Alergen

Beberapa jenis makanan alergen sering dijumpai antara lain produk olahan susu, kacang, telur, susu kedelai dan jagung.

Anak alergi terhadap satu jenis makanan dan kemudian mengonsumsi makanan tersebut bisa mengalami kondisi gangguan kesehatan dan perilaku.

Untuk mengetahui secara persis jenis alergen memicu alergi, dibutuhkan pemeriksaan atau tes alergi.

Saat anak tantrum, orangtua adalah pendukung utama bisa mengajari anak-anak tentang emosi dan memberi mereka bantuan mengatur diri sendiri secara efektif.(*)

Artikel Terkait