Ketua Komisi IX DPR RI Dorong Implementasi Program Makan Bergizi Gratis di Minahasa
Sosialisasi MBG merupakan salah satu langkah pemerintah untuk meningkatkan asupan gizi dan mengurang
Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara – Anggota Komisi IX DPR RI Ahmad Safei memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan berjalan dengan optimal. Meski saat ini dilapangan masih mengalami beberapa kendala, namun ia menegaskan bahwa program MBG di wilayah Kolaka akan berjalan dengan baik.
Pemerintah melalui Komisi IX DPR RI dan mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) memegang tanggung jawab penuh terhadap kelancaran program MBG.
Badan Gizi Nasional (BGN) merupakan Lembaga Negara non-Kementerian yang berdedikasi untuk pemenuhan gizi nasional. BGN fokus dalam mendukung penuh program Makan Bergizi Nasional (MBG) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan demikian, sosialisasi program Makan Bergizi Gratis pun merupakan pertanggungjawaban anggota DPR RI untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan baik dan optimal di seluruh wilayah indonesia.
”Kita bisa makan gratis dimulai dari bulan Februari, tapi sampai sekarang belum tersedia, karena dapur baru ada satu di Kolaka,” kata Ahmad Safei dalam sosialisasi MBG.
Menghadapi segala kekurangan dan permasalahan-permasalahan yang ada, Ahmad Safei berharap setelah diadakannya sosialisasi ini ke depannya akan terbangun dapur-dapur MBG atau Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Kolaka Timur.
“Saya berharap dapur-dapur cepat segara dibangun di beberapa wilayah di Kolaka yang khususnya di Kolaka Timur,” harap Ahmad.
Berdasarkan data BGN, per 22 Januari 2025 lalu sudah terbentuk 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang tersebar di 38 provinsi. Dengan begitu Badan Gizi Nasional secara bertahap akan mendirikan 30 ribu Dapur MBG di seluruh Indonesia.
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat terutama anak dan ibu, serta mengurangi angka stunting dan malnutrisi.