Sosialisasi Program MBG di Madiun, Dorong Peningkatan Kualitas Masyarakat
Program MBG resmi diluncurkan pemerintah pada 6 Januari 2025 lalu dan secara bertahap akan menjangka
Pontianak, Kalimantan Barat (2/10) – Anggota Komisi IX DPR RI, Hindun Anisah, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat. Program ini dipandang sangat penting karena menyasar kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia yang masih sering menghadapi keterbatasan akses pangan sehat.
“Program ini tidak hanya soal memberikan makanan, melainkan bagaimana negara hadir memastikan generasi kita tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar Hindun Anisah saat sosialisasikan program MBG di Hotel Dangau, Kubu Raya, Kalimantan Barat (30/9).
Hindun menekankan bahwa tantangan stunting masih menjadi masalah besar di sejumlah daerah, termasuk di Kalimantan Barat. Menurutnya, keberhasilan MBG tidak hanya ditentukan dari seberapa luas cakupan program, tetapi juga dari kualitas bahan pangan yang disalurkan kepada masyarakat.
“Saya berharap Badan Gizi Nasional dapat memperhatikan kualitas pangan yang disalurkan. Apalagi, jika kita bisa memanfaatkan potensi pangan lokal, ini tidak hanya menyehatkan masyarakat, tetapi juga menggerakkan ekonomi daerah,” tambahnya.
Ia juga menilai bahwa program MBG memiliki peran strategis untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan gizi yang baik sejak dini, generasi muda Indonesia akan memiliki daya saing lebih kuat, baik di tingkat nasional maupun global.
Melalui sosialisasi ini, Hindun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung penuh program MBG. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat menjadi kunci agar manfaat program ini bisa dirasakan secara berkelanjutan.
“Program MBG adalah investasi jangka panjang. Apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa mendatang,” pungkasnya.
Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045 dan program ini dapat menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan.